Wanita Karier dan Ibu Rumah Tangga? why not?
Flash True Love diikut sertakan dalam event Goresan Pena Publishing
Wanita
karier sekaligus Ibu rumah tangga? Why
not?
Sulit
memang untuk menentukan pilihan antara menjadi wanita karier atau ibu rumah
tangga. Kedua-duanya berat dan punya konsekuensi tersendiri tentunya. Sebagai
seorang gadis yang masih bergelut dengan kesibukkan dunia perkuliahan saya
punya pendapat dan pilihan sendiri untuk ini.
Sejak masih kecil saya bermimpi menjadi seorang guru yang professional,
mampu membuat murid-murid saya nanti menyukai pelajaran yang saya ajarkan
terutama fisika yang dibenci kebanyakan anak jaman sekarang. Mimpi kecil yang
sampai sekarang juga masih hinggap adalah menjadi seorang penulis. Bukan
penulis amatir tapi penulis yang benar-benar penulis, yang semua orang bisa
menikmati tulisan saya.
Keinginan
untuk mewujudkan kedua mimpi itu sangat besar pada awalnya sebelum kicauan para
tetangga semakin nyaring mendengung terlebih saat saya lewat didepan mereka.
Mereka mencibir tidak hanya dibelakang saya kadang juga terang-terangan didepan
saya. Menurut mereka saya terlalu berimajinasi bermimpi menjadi guru
professional dan penulis sekaligus itu tidak mungkin karena rumah tangga pasti
akan terbengkalai dan anak-anak pasti tidak terurus dengan kesibukkan saya.
Diam dan tersenyum hanya itu yang bisa saya lakukan saat dengan jelas mereka
mencibir saya. Karena pada saat-saat
sekarang teman-teman yang sebaya dengan saya sibuk memikirkan bagaimana
mendapat seorang suami yang mapan, hidup enak dan mengurus rumah.
Semua
wanita memang pasti punya harapan seperti itu. Mempunyai suami yang mapan,
hidup enak dan mengurus rumah tangga dengan baik. Akan tetapi, rasanya seperti
hambar menjalani kehidupan yang hanya seperti itu saja. Hidup enak dan diam
dirumah tanpa kegiatan apapun hanya akan menimbulkan rasa jenuh. Menjadi wanita
karier tidak selamanya menyita banyak waktu selama kita masih membatasi atau
menyeimbangi porsi kerja dengan tugas sebagai ibu rumah tangga. Sudah kodrat
wanita untuk berada dirumah, mengurus rumah, anak-anak dan segala macamnya.
Sempat
terlintas dalam pikiran saya, apakah saya bisa menyeimbangkan keduanya. Menjadi
wanita karir sekaligus ibu rumah tangga tanpa mengurangi porsi saya sebagai
seorang ibu nantinya. Akan tetapi, berkat dukungan dan nasehat dari ibu saya,
saya yakin saya bisa menjalankan keduanya. Bagaimana tidak, beliau membesarkan
keempat anaknya dengan tumpahan kasih sayang, perhatian dan tentunya pengajaran
yang sudah seharusnya ia berikan untuk keempat anak yang semua putri sekaligus
menjalankan bisnis kue-kue kecil yang sudah beberapa tahun terakhir melejit. Tak
terbayang memang bagaimana caranya mengatur waktu untuk keluarga, rumah tangga
dan bisnis yang mulai berkembang, tapi ibuku bisa melakukannya dengan baik.
‘’Asal konsisten dan yakin semua pasti bisa dilakukan dengan baik’’ begitu
katanya menyemangatiku saat ku ceritakan padanya keinginan terbesarku menjadi
guru atau bila Tuhan mengijinkan tidak hanya menjadi guru tapi juga penulis
seperti yang telah lama aku impikan.
Ibu
saja bisa, kenapa aku tidak? Aku juga akan perlahan belajar darinya bagaimana beliau
bisa melakukan semua itu tanpa rasa penyesalan atas keputusan yang telah beliau
buat. Untungnya, ayah adalah sosok yang bijaksana dan tidak mengekang selama
itu masih dalam batas wajar. Jadi, ibu bisa dengan leluasa mengerjakan
pekerjaannya yang sekaligus menjadi hobbi itu serta mengurus anak-anaknya.
Buktinya
saja kami sudah tumbuh menjadi anak-anak yang dewasa tanpa kekurangan kasih
sayang atau pendidikan dari orangtua karena meski kedua orangtua berkarir kami mendapat apa yang seharusnya
kami dapatkan.
Jelas,
aku sudah membulatkan keinginanku untuk mengikuti langkah ibu. Menjadi wanita
karir sekaligus ibu rumah tangga, why
not? Selagi masih dalam porsinya tidak akan menjadi masalah. Tak ingin
nanti anak menjadi manja, akan kuberikan pelajaran tentang pengalamanku meniti
karir agar mereka pun punya impian sejak kecil dan sedikit demi sedikit
merealisasikannya pada saat mereka dewasa nanti. Setidaknya itu juga gunanya
menjadi wanita karir, karena kita bisa menceritakan pengalaman pada anak. Jadi,
mereka tidak akan berpikir hal yang tak seharusnya mereka pikirkan. Melainkan
akan sibuk berpikir akan jadi apa mereka nanti setelah menyelesaikan jenjang
sekolah menengah atas.
So,
tidak ada salahnya bila menjadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga karena
hidup kita yang tentukan sendiri. Apa dan bagaimana nantinya itu bergantung
pada apa yang telah kita putuskan hari ini. Tentunya dengan keputusan yang
rasional dan tidak gegabah.
Komentar
Posting Komentar