Pesta Kepergianmu





Kamu boleh datang.
Malam ini aku mengadakan sebuah pesta yang meriah dalam rangka kepergianmu dari singgasana yang dulu kamu banggakan. Dari ruang yang selalu ingin membuatmu pulang. Dari rasa yang dulu menggebu tiap ingin bertemu. Tidak masalah, berjalan saja tegak seperti dulu ego tegak membawamu melangkah tanpa sedikitpun menoleh. Apalagi untuk sedikit merenung akan bagaimana jadinya aku kau tinggal pergi.


Meski, pada hari-hari berat yang berlalu itu aku tak kunjung ingin kemana-mana. Sebab, tiap jengkal tanah dan tempat yang aku datangi ada keeping kenangan yang menyeruak saat bersamamu. Pada hari-hari panjang yang aku mohonkan untuk secepatnya berlalu itu tangisku terus saja tumpah. Padahal dibelahan bumi yang lain tawamu merekah untuk alasan lain. Matamu hanya memandang pada bola matanya yang abu-abu.


Aku? Kamu bisa lihat sebahagia apa aku sekarang. Hujan yang dulu menderas tanpa pernah berniat untuk berhenti sudah benar-benar kering. Teriakan mengaduh dihatiku yang dulu, kini digantikan bisik syukurku atas cinta yang dia tumpahkan padaku.  Kita bisa bersikap seperti dulu saat takdir belum menyelinap diantara kita. Sebelum semua harap aku bangun tinggi-tinggi kemudian kamu runtuhkan.

Terimakasih, aku tak pernah menyesal. Pergimu diganti dengan yang datang lalu aku syukuri.



Yogyakarta

Komentar

Postingan Populer