Aku yang Introvert




Maha kuasa Allah SWT yang sudah menciptakan manusia dengan segala macam kelebihan dan kekurangannya. Segala macam jenis sifat dan latar belakang semata-mata agar kita banyak mengucap syukur pada apa-apa yang kita miliki dan lebih terbuka pada perbedaan yang ada di masing-masing diri.
-----------------------------------------------------------------------------------------


Aku lupa kapan, yang jelas beberapa waktu yang lalu aku dikirimi screenshot wattpad. Dia selalu nanya ke aku hal yang sama walaupun dengan redaksi kalimat yang beda. Bingung juga kudu jawab gimana dan jelasinnya kayak apa. Begini, seperti yang kalian tahu aku berkecimpung di dunia organisasi. Dengan kata lain, aku seorang aktivis bahkan sejak SMA. Dimana aku enggak kelihatan sulit buat bersosialisasi dengan orang-orang baru, aku bisa dengan santainya bicara lama-lama sebagai MC untuk acara-acara tertentu baik di acara-acara jurusan berskala regional atau nasional, aku cukup cekatan dan rapih bekerja.

Buat orang yang enggak tahu mereka enggak akan percaya kalau aku seorang yang introvert. Jenis manusia yang termasuk didalam lingkup INTJ yang populasinya super sedikit di dunia. Ehm, kalian bisa search apa itu INTJ di Internet penjelasannya banyak. Di balik banyak hal yang aku lakukan, mereka-mereka yang kenal dengan baik bagaimana aku pasti akan selalu bertanya “Gimana bisa aku memposisikan diri saat ada lingkup dimana aku diharuskan untuk bersosialiasi seperti dalam sebuah organisasi”. Sedangkan disisi lain aku orang yang amat tertutup, orang yang betah banget sendirian, kemana-mana sendiri, dan banyak hal yang aku kerjakan sendiri. Aku juga orang yang irit bicara untuk hal-hal yan enggak bikin aku tertarik. Aku juga kesulitan memilih bahan candaan apalagi bully-an karena disaat-saat tertentu buat aku itu sama sekali enggak penting dan buang-buang waktu.

Seringkali aku harus terima komentar dari banyak orang yang menilai aku sebagai seseorang yang enggak asik, kaku dan sebagainya yang sebagian udah aku lupain. Aku enggak berusaha sama sekali untuk memperbaiki keadaan karena buat aku mereka menilai begitu karena mereka enggak tahu siapa aku dan bagaimana aku. Ke-Introvert-an ini makin menjadi ketika aku mulai kuliah sampai sekarang aku sudah bekerja disaat teman-teman sepantaranku masih sibuk dengan kuliah, rencana kapan akan menikah, atau di universitas mana akan melanjutkan sekolah ke jenjang master. Selama kuliah meski punya banyak teman aku hanya bicara seinginku bicara. Tetapi, ketika kalian menemukan sesuatu yang lain di diriku semisal aku terlalu berlebihan tertawa atau bercanda. Itulah satu-satunya cara yang terpikir oleh ku agar semua terlihat baik. Lama-lama ini semua bikin bosan, bikin aku gerah dan selalu ingin pergi ketempat yang jauh atau sekedar nonton youtube yang syukurnya bisa bikin aku lebih terbuka sama banyak hal.

Sampai saat ini, satu-satunya saat dimana aku bisa benar-benar jadi diri sendiri ketika aku masih suka dengan seragam putih abu-abuku. Enggak banyak hal yang bisa aku ceritakan memang. Semua datar sama seperti kehidupan SMA lainnya. Hanya saja saat masih dijenjang itu enggak ada yang mempermasalahkan sifat dan sikapku. Bukan enggak ada tapi kebanyakan enggak ada. Mereka paham aku adalah orang yang enggak suka banyak bicara, orang yang enggak suka banyak ngeluh, enggak bisa mengekspresikan apa yang aku rasain  dimana akhirnya orang-orang akan melihat segalanya baik-baik saja. Selain itu aku juga enggak terlalu suka kumpul-kumpul alias nongkrong lama-lama yang bikin aku pegel dan ketawa sama hal yang seharusnya enggak bikin ketawa. Lagi-lagi aku akan memilih diam.

Dan waktu-waktu yang membosankan itu berubah jadi menyenangkan ketika aku ketemu herry, temen sekelas kuliah. Aku bisa ngobrol banyak hal sama dia. Suka banget kalau diajak ke gramedia. Dimana kita ketemu banyak jenis buku dan kita bahas kalau ada yang menarik. Beberapa kali juga kita nonton di bioskop dan lagi-lagi film yang kita tonton bukan sekedar film yang bikin baper tapi film-film yang bikin kita pinter, film yang nanti bisa kita bahas manfaatnya. Aku jadi enggak bosen, betah dan bisa menunjukkan diriku sendiri yang haus akan banyak hal yang bikin aku penasaran.


Beruntung sekali dengan adanya Whatssapp sekarang meskipun jauh aku masih bisa ngobrol sama temen-temen SMAku. Leluasa bisa bertukar pikiran dan ngobrolin banyak hal dari ujung ke ujung. Apalagi sekarang aku kerja sebagai guru. Kerjaanku bikin aku makin tahu enggak ada orang yang bisa kita samakan karena tiap dari kita itu beda dari segi apapun walaupun sedikit. Pikiranku jadi makin terbuka aku jadi bisa memposisikan diri kapan seharusnya aku menutup diri dan kapan harusnya aku membuka diri untuk banyak hal baru. 


Komentar

Postingan Populer