Akhir Bulan Juli
Haiiii, selamat pagi !
Kamu sehatkan? Aku selalu berharap kamu sehat, bahagia, dan senyum terus. Sekaligus bingung kapan aku akan punya keberanian untuk menyampaikan pesan ini. Lalu bertanya-tanya bakal gimana tanggapan kamu setelah baca. Ini mungkin bukan sekedar pesan tetapi juga cerita terakhir aku buat kamu. Tentang anak gadis yang 14 tahun yang lalu tersenyum malu-malu setelah kamu berikan kado kecil yang isinya novel yang diidamkan dipinggir jalan depan sekolah. Kemudian cepat-cepat menyetop angkot biar enggak telat pulang. Malamnya jelas aku enggak bisa tidur, bukan karena penasaran sama isi novelnya. Tetapi besok gimana yaa kalo ketemu kamu? Biasanya kita bisa ngobrol banyak hal dengan leluasa bareng yang lain. Di umur belasan itu kepalaku sudah sering sekali berdenyut karena gimana nih masa sama sahabat sendiri suka-sukaan sih? Nanti gimana yang lain? Walaupun padahal anak-anak yang lain tidak masalah untuk itu.
Saat itu selalu seru tiap harinya, walaupun harus diem-diem dan kayaknya yang lain juga tahu tetapi tetap curi-curi pandang. Oh iya di masa itu sahabatan walaupun beda kelas ternyata menyenangkan. Kelas anak laki-laki dan perempuan dipisah. Dan sekarang jadi mikir kok bisa sih kita malah sahabatan padahal beda kelas?
Nanti di akhir bulan Juli, selamat berbahagia yaa ☺️
Pesanku selalu sama entah sekarang atau 14 tahun yang lalu. Di jaga ya kesehatannya, makannya jangan suka telat. Dan aku janji bakal baik-baik aja seperti biasanya. Meski di fase ada kamu ataupun tidak. Satu lagi, udah yaa, sama yang ini aja jangan singgah-singgah terus. Dia cantik dan baik. Di setiap bicara adanya nama kamu doang, setiap nyebut nama kamu matanya melebar dan enggak ada bosannya. Kayaknya ini udah tepat dan ingat kesempatan untuk bertemu dengan orang yang tepat dan baik hanya ada sekali.
Sampai jumpa akhir bulan Juli ☺️
Komentar
Posting Komentar