Ma, Insya Allah yang ini !

Aku punya sebuah cerita tentang perjalanan panjang yang akhirnya sampai walaupun melelahkan. Tentang seseorang yang tidak sengaja aku sebut namanya padahal bukan dia tujuannya. Datangnya tanpa diduga. Menyodorkan segelas es teh manis saat makan sendirian di warung pecel lele. Mengomel panjang lebar karena aku selalu saja tertidur ketika dibonceng. Iya, aku benci angin lembut yang membelai pipi dan akhirnya membuatku tertidur. Aku yang suka es krim walaupun lagi pilek, makan coklat walapun sering sakit gigi dan minum kopi padahal asam lambung sering kumat. 

Tetapi aku benci dia saat belum meneguk secangkir kopi. Atau disaat dia memilih menu makan malam padahal aku bingung memilih menu makan siang. 

Kami selalu memperdebatkan hal-hal sepele seperti aku lebih suka dia memakai jaket warna merah tetapi dia selalu memakai pakainnya yang hampir semua berwarna hitam.

"Danar, terimakasih sudah hadir dengan segala hal sederhana tapi menenangkan. Terimakasih untuk tiap scoop ice cream pojok kotabaru, terimakasih untuk gulali alun-alun yang manis, tora-tora yang selalu sedap meski harus ngantri panjang,  terimakasih sudah menjadi salah satu yang paling, terimakasih untuk isi kepalamu yang sering kali sulit aku tebak, terimakasih untuk peringatan it's okay not to be okay yang menenangkan dan selalu kamu ulang belasan kali sehari juga untuk ibumu yang hebat. Sungguh, aku menyayangimu tanpa tapi, tanpa pernah ingin berhenti, tanpa pernah berpikir akan ada yang lain lagi". 

Komentar

Postingan Populer